BATAMTERKINI.COM , BATAM - Tim gabungan dari Basarnas dan Kepolisian masih terus melanjutkan pencarian terhadap anak laki-laki berumur dua tahun, yang hilang terseret arus di parit saat hujan deras melanda Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada hari Kamis (21/9). "Hari ini kami masih melanjutkan pencarian di sekitar lokasi," ujar Kapolsek Sekupang AKP Muhammad Rizqy Saputra di Batam, Kepri, Jumat (22/9). Dia menjelaskan sulitnya proses pencarian korban ini karena di sekitar lokasi hanyutnya bocah tersebut banyak ditutupi tumbuhan. "Aliran parit itu ditutupi pohon bakau dan semak-semak, sehingga mempersulit proses pencarian korban," katanya. Dia menyebutkan sebanyak 22 orang tim gabungan yang turun dalam pencarian tersebut dan dibantu juga oleh warga sekitar. Sebelumnya tim gabungan melakukan pencarian terhadap korban pada Kamis (21/9) hingga pukul 23.00 WIB. Kapolsek menjelaskan korban bernama Muhammad Al Rizky pada awalnya dititipkan kakak
BATAMTERKINI.COM - Kepala Kepolisian Resor Banjar Kalimantan Selatan AKBP Ifan Hariyat memperkirakan jumlah jamaah yang mengikuti Haul Akbar ke-18 Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul mencapai 2 juta orang.
"Jumlah jamaah yang jutaan orang tersebut diperhitungkan dari banyaknya jamaah dari kawasan Sekumpul hingga Bundaran Simpang Empat Banjarbaru dengan radius sekitar dua kilometer," kata AKBP Ifan Hariyat dilaporkan di Martapura, Kalimantan Selatan, Senin.
Peringatan wafat atau haul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani menyedot perhatian masyarakat dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan hingga luar daerah.
"Jumlah jamaah yang jutaan orang tersebut diperhitungkan dari banyaknya jamaah dari kawasan Sekumpul hingga Bundaran Simpang Empat Banjarbaru dengan radius sekitar dua kilometer," kata AKBP Ifan Hariyat dilaporkan di Martapura, Kalimantan Selatan, Senin.
Peringatan wafat atau haul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani menyedot perhatian masyarakat dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan hingga luar daerah.
Dikatakannya, sebaran jamaah ke arah Bundaran Simpang Empat itu baru satu arah, belum lagi jamaah yang mengarah ke pusat kota Martapura, hingga Jalan Menteri Empat yang jaraknya juga mencapai dua kilometer.
Menurut Kapolres, jamaah baik perorangan maupun berkelompok mulai berdatangan ke Martapura sejak pagi menggunakan moda baik roda dua, roda empat hingga bus yang berasal dari berbagai daerah.
"Jamaah berdatangan dari berbagai penjuru dengan satu titik tujuan yakni kawasan Sekumpul khususnya Mushalla Ar-Raudhah yang menjadi pusat haul sekaligus makam Guru Sekumpul," ungkapnya.
Menurut Kapolres, jamaah baik perorangan maupun berkelompok mulai berdatangan ke Martapura sejak pagi menggunakan moda baik roda dua, roda empat hingga bus yang berasal dari berbagai daerah.
"Jamaah berdatangan dari berbagai penjuru dengan satu titik tujuan yakni kawasan Sekumpul khususnya Mushalla Ar-Raudhah yang menjadi pusat haul sekaligus makam Guru Sekumpul," ungkapnya.
Dikatakannya, banyaknya jamaah yang berusaha mendekati pusat haul disikapi dengan penutupan ruas Jalan Sekumpul dari kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang tidak diperbolehkan masuk.
Penutupan jalan dilakukan Minggu sejak pukul 11.00 WITA sehingga jamaah hanya bisa jalan kaki menuju pusat haul dan kendaraannya ditinggalkan di kantong-kantong parkir yang telah disiapkan panitia.
Salah satu jamaah dari Balikpapan, Kalimantan Timur, Disti merasakan perasaan luar biasa melihat jumlah jamaah yang tumpah ruah sehingga memenuhi Jalan Sekumpul dan jalan-jalan lainnya di Martapura.
"Sungguh luar biasa jumlah jamaah yang hadir, kami tidak menyangka jumlahnya sebanyak ini," ucap Disti yang harus rela jalan kaki sekitar dua kilometer ke arah Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Penutupan jalan dilakukan Minggu sejak pukul 11.00 WITA sehingga jamaah hanya bisa jalan kaki menuju pusat haul dan kendaraannya ditinggalkan di kantong-kantong parkir yang telah disiapkan panitia.
Salah satu jamaah dari Balikpapan, Kalimantan Timur, Disti merasakan perasaan luar biasa melihat jumlah jamaah yang tumpah ruah sehingga memenuhi Jalan Sekumpul dan jalan-jalan lainnya di Martapura.
"Sungguh luar biasa jumlah jamaah yang hadir, kami tidak menyangka jumlahnya sebanyak ini," ucap Disti yang harus rela jalan kaki sekitar dua kilometer ke arah Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Sementara itu, prosesi haul dimulai usai shalat Magrib berjamaah yang dipimpin imam mushalla Ar-Raudhah Guru Sa'aduddin dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Habsyi diikuti jamaah.
Jutaan jamaah memenuhi hampir seluruh tempat baik di sepanjang ruas jalan, tratoar, rumah penduduk, hingga gang kecil meski pun hanya duduk menggunakan alas seadanya dari plastik maupun terpal.
Dua anak Guru Sekumpul yakni Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali ikut hadir di ruang induk mushalla namun keduanya tidak tersorot dengan jelas melalui siaran langsung di kanal media sosial.
Jutaan jamaah memenuhi hampir seluruh tempat baik di sepanjang ruas jalan, tratoar, rumah penduduk, hingga gang kecil meski pun hanya duduk menggunakan alas seadanya dari plastik maupun terpal.
Dua anak Guru Sekumpul yakni Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali ikut hadir di ruang induk mushalla namun keduanya tidak tersorot dengan jelas melalui siaran langsung di kanal media sosial.
Sumber: Antara
Komentar
Posting Komentar