BATAMTERKINI.COM , BATAM - Tim gabungan dari Basarnas dan Kepolisian masih terus melanjutkan pencarian terhadap anak laki-laki berumur dua tahun, yang hilang terseret arus di parit saat hujan deras melanda Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada hari Kamis (21/9). "Hari ini kami masih melanjutkan pencarian di sekitar lokasi," ujar Kapolsek Sekupang AKP Muhammad Rizqy Saputra di Batam, Kepri, Jumat (22/9). Dia menjelaskan sulitnya proses pencarian korban ini karena di sekitar lokasi hanyutnya bocah tersebut banyak ditutupi tumbuhan. "Aliran parit itu ditutupi pohon bakau dan semak-semak, sehingga mempersulit proses pencarian korban," katanya. Dia menyebutkan sebanyak 22 orang tim gabungan yang turun dalam pencarian tersebut dan dibantu juga oleh warga sekitar. Sebelumnya tim gabungan melakukan pencarian terhadap korban pada Kamis (21/9) hingga pukul 23.00 WIB. Kapolsek menjelaskan korban bernama Muhammad Al Rizky pada awalnya dititipkan kakak
BATAMTERKINI.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mencatat jumlah korban terdampak banjir rob di daerah itu mencapai 3.306 jiwa yang tersebar di sembilan kecamatan.
Kepala BNPD Bintan Ramlah menyebut kejadian banjir rob sudah terjadi sejak Senin 23 Januari 2023 hingga Kamis 26 Januari 2023, dipicu cuaca ekstrem angin kencang dan curah hujan dengan intensitas tinggi serta tinggi air pasang laut.
"Kondisi ini yang menyebabkan banjir rob melanda kawasan pesisir di setiap wilayah kecamatan di Bintan," kata Ramlah di Bintan, Kamis.
Ramlah menyatakan ribuan korban terdampak banjir rob tersebut saat ini mengungsi ditempat pengungsian yang telah dibangun Pemkab Bintan bersama pihak-pihak terkait, karena banjir rob diprediksi masih berpotensi terjadi selama beberapa hari ke depan.
Untuk Kecamatan Mantang, kata dia, tempat pengungsian berlokasi di Balai Desa (Mantang Baru dan Mantang Besar), SDN 004 Pulau Sirai, SDN 002 Desa Dendun, bekas gedung SD, Aula Desa Mantang Lama, dan TPA MT Riau. Untuk Kecamatan Bintan Pesisir di Balai Desa.
Sementara Kecamatan Gunung Kijang di samping restoran 89 Kawal, aula kantor lurah/desa, dan aula kantor camat setempat. Kecamatan Teluk Bintan di kantor PKK.
Selanjutnya Kecamatan Seri Kuala Lobam di aula kantor lurah/desa, aula kantor camat (pengungsian besar), dan Kecamatan Bintan Utara di Gedung Nasional.
Lebih lanjut Ramlah mengatakan, dampak kerusakan akibat banjir rob di Bintan, antara lain saluran drainase Jalan Nusantara, kilometer 18, status Jalan Provinsi Kepri menyempit akibat sedimentasi.
Lalu gorong-gorong amblas di Jalan Raya Tanjungpinang - Jalan Tanjung Uban, kilometer 51 Sri Bintan disebabkan oleh debit air yang tinggi. Jalan Wan Sri Beni Bandar Seri Bentan tergenang air akibat belum ada saluran drainase.
Jalan Raya Tanjungpinang - Tanjung Uban simpang Tembeling juga tergenang air akibat debit air yang tinggi.
"Kami telah melakukan penilaian kerusakan, kerugian dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk dasar acuan rencana selanjutnya. Warga juga melaksanakan gotong royong membersihkan rumah korban akibat banjir dan genangan air," ujarnya.
Pihaknya juga melakukan pendataan dan evakuasi korban banjir rob dengan melibatkan unsur gabungan dari Pemkab Bintan, TNI/POLRI, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kominfo, Dinas Perkim, unsur Kecamatan, unsur Kelurahan/Desa setempat, PMI, Tagana serta Relawan dan Masyarakat Gabungan.
Ramlah menambahkan kondisi terkini masih mengalami curah hujan dengan intensitas sedang dan air laut berangsur surut. Ketinggian air laut pasang 0,50 - 1 meter. Kemudian gelombang diperkirakan mengalami ketinggian 3,5 meter.
"Pemerintah dan semua pemangku kepentingan bahu membahu membantu warga terdampak banjir rob, seperti mendistribusikan bantuan logistik yang memadai," jelas Ramlah.
Sumber: Antara.
Komentar
Posting Komentar