BATAMTERKINI.COM , BATAM - Tim gabungan dari Basarnas dan Kepolisian masih terus melanjutkan pencarian terhadap anak laki-laki berumur dua tahun, yang hilang terseret arus di parit saat hujan deras melanda Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada hari Kamis (21/9). "Hari ini kami masih melanjutkan pencarian di sekitar lokasi," ujar Kapolsek Sekupang AKP Muhammad Rizqy Saputra di Batam, Kepri, Jumat (22/9). Dia menjelaskan sulitnya proses pencarian korban ini karena di sekitar lokasi hanyutnya bocah tersebut banyak ditutupi tumbuhan. "Aliran parit itu ditutupi pohon bakau dan semak-semak, sehingga mempersulit proses pencarian korban," katanya. Dia menyebutkan sebanyak 22 orang tim gabungan yang turun dalam pencarian tersebut dan dibantu juga oleh warga sekitar. Sebelumnya tim gabungan melakukan pencarian terhadap korban pada Kamis (21/9) hingga pukul 23.00 WIB. Kapolsek menjelaskan korban bernama Muhammad Al Rizky pada awalnya dititipkan kakak
BATAMTERKINI.COM - Polda Kepulauan Riau mengimbau masyarakat agar tidak panik terkait maraknya isu penculikan anak yang akhir-akhir ini beredar luas di media sosial.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Jefri Siagian di Batam Kamis menyebutkan isu penculikan anak itu hanya sekedar isu saja karena belum ada laporan resmi terkait informasi tersebut.
"Kita harus memastikan dulu sesuai fakta apakah ada kasus penculikan tersebut, karena laporan sampai saat ini belum ada. Tetapi agar isu ini tidak melebar kita harus memastikan kepada orang tua agar tidak panik," ujarnya.
Jefri juga berharap adanya peran serta orang tua dalam menjaga dan memantau segala aktifitas anaknya, baik saat berada sekolah dan di lingkungan mereka bermain.
"Artinya pengawasan orang tua sangat perlu di tingkatkan dan jangan panik terhadap isu yang belum tentu benar ini," kata dia.
"Kita harus memastikan dulu sesuai fakta apakah ada kasus penculikan tersebut, karena laporan sampai saat ini belum ada. Tetapi agar isu ini tidak melebar kita harus memastikan kepada orang tua agar tidak panik," ujarnya.
Jefri juga berharap adanya peran serta orang tua dalam menjaga dan memantau segala aktifitas anaknya, baik saat berada sekolah dan di lingkungan mereka bermain.
"Artinya pengawasan orang tua sangat perlu di tingkatkan dan jangan panik terhadap isu yang belum tentu benar ini," kata dia.
Sebelumnya, isu penculikan anak ini marak terjadi di daerah-daerah yang ada di Indonesia, termasuk di Kepri.
Di Kabupaten Bintan misalnya, beredar pesan pesan suara yang bunyinya seorang pelajar di sana sempat ditarik oleh wanita, namun pelajar tersebut sempat melawan.
Mendapat kabar tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi sekolah yang dikabarkan terjadi penculikan tersebut, dan mereka memastikan kejadian tersebut adalah hoaks alias tidak benar. (Antara/dc/btc)
Di Kabupaten Bintan misalnya, beredar pesan pesan suara yang bunyinya seorang pelajar di sana sempat ditarik oleh wanita, namun pelajar tersebut sempat melawan.
Mendapat kabar tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi sekolah yang dikabarkan terjadi penculikan tersebut, dan mereka memastikan kejadian tersebut adalah hoaks alias tidak benar. (Antara/dc/btc)
Komentar
Posting Komentar