BATAMTERKINI.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa 5,8 magnitudo mengguncang Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (26/8) pukul 19.57 WIB. Dalam peringatan dini yang diekspose melalui sistem aplikasi infoBMKG di Jakarta, melaporkan pusat gempa tersebut terletak di laut pada kedalaman 30 kilometer dengan koordinat 8.78 LS,110.27 BT atau berjarak 95 kilometer dari arah barat daya Gunung Kidul. Selain Gunung Kidul, getaran gempa juga dirasakan di wilayah Karangkates, Nganjuk, Sleman, dan Malang dengan skala II-IV MMI. Berdasarkan analisa sementara seismologis BMKG gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami. Namun, masyarakat diimbau waspada seraya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG. Hasil analisa tersebut bisa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMK
BATAMTERKINI.COM - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) menyiagakan alat keselamatan untuk mengantisipasi peringatan dini banjir pesisir (rob) pada 5-11 Februari di wilayah Kepri yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam.
“Kami sudah menyiagakan alat keselamatan berupa perahu karet dan jaket pelampung di setiap Polres yang ada di wilayah ini untuk mengantisipasi banjir rob,” ujar Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Kepri Kombes Boy Herlambang saat dihubungi di Batam Kepulauan Riau, SeninSenin (6/2).
Selain alat keselamatan, dia menyebutkan bahwa pihaknya juga menyiagakan ratusan personel yang ditempatkan di lokasi rawan terjadi banjir rob.
Ia juga mengimbau masyarakat pesisir, pengguna jasa transportasi laut serta nelayan agar mewaspadai terhadap peringatan yang sudah disampaikan oleh BMKG tersebut.
“Kami sudah menyiagakan alat keselamatan berupa perahu karet dan jaket pelampung di setiap Polres yang ada di wilayah ini untuk mengantisipasi banjir rob,” ujar Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Kepri Kombes Boy Herlambang saat dihubungi di Batam Kepulauan Riau, SeninSenin (6/2).
Selain alat keselamatan, dia menyebutkan bahwa pihaknya juga menyiagakan ratusan personel yang ditempatkan di lokasi rawan terjadi banjir rob.
Ia juga mengimbau masyarakat pesisir, pengguna jasa transportasi laut serta nelayan agar mewaspadai terhadap peringatan yang sudah disampaikan oleh BMKG tersebut.
“Karena sudah ada peringatan dari BMKG itu, saya berharap kepada masyarakat pesisir, pengguna jasa transportasi laut dan nelayan jangan terlalu memaksakan beraktivitas di laut karena sangat berbahaya,” ujarnya.
Diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (rob) pada tanggal 5-11 Februari 2023, di sejumlah wilayah Kepulauan Riau.
Kepala Stasiun BMKG Hang Nadim Batam Adi Setiadi dalam keterangan yang diterima di Batam, Minggu (5/2) mengatakan potensi banjir rob di sejumlah wilayah Kepri terjadi karena adanya aktivitas pasang air laut, dan curah hujan tinggi.
“Karena itu kami mengimbau masyarakat yang berada di pesisir pantai agar waspada adanya fenomena banjir pesisir yang diprediksikan berpotensi terjadi pada tanggal 5 -11 Februari di sejumlah wilayah Kepri,” ujar Adi, Minggu (5/2).
Diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (rob) pada tanggal 5-11 Februari 2023, di sejumlah wilayah Kepulauan Riau.
Kepala Stasiun BMKG Hang Nadim Batam Adi Setiadi dalam keterangan yang diterima di Batam, Minggu (5/2) mengatakan potensi banjir rob di sejumlah wilayah Kepri terjadi karena adanya aktivitas pasang air laut, dan curah hujan tinggi.
“Karena itu kami mengimbau masyarakat yang berada di pesisir pantai agar waspada adanya fenomena banjir pesisir yang diprediksikan berpotensi terjadi pada tanggal 5 -11 Februari di sejumlah wilayah Kepri,” ujar Adi, Minggu (5/2).
Sejumlah wilayah yang terdampak itu yaitu, di Kota Batam, Bintan, Tanjungpinang, Karimun dan Lingga.
"Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan," ujarnya.
"Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar