BATAMTERKINI.COM - Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda mengatakan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyelenggarakan khutbah wukuf dan shalat berjamaah di tenda utama dan di setiap tenda jamaah yang dilaksanakan oleh para pembimbing ibadah selama wukuf. Dalam rilis yang disiarkan oleh Kemenag di Jakarta, Sabtu (15/6), jamaah haji dari seluruh dunia termasuk jamaah Indonesia sedang melaksanakan prosesi wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 2024 atau 15 Juni 2024. Waktu wukuf di Arafah dimulai setelah tergelincirnya matahari (waktu Zuhur) pada hari Arafah. “Khutbah wukuf di tenda utama akan disampaikan oleh Habib Ali Hasan Al Bahar setelahnya shalat berjamaah jamak qashar Zuhur dan Ashar dengan imam KH Agus Ma'arif, dilanjutkan zikir dan doa wukuf yang dipimpin oleh Habib Ibrahim Lutfi bin Ahmad Al-Attas,” kata Widi. Ia pun mengimbau masyarakat agar memanfaatkan kesempatan terbaik dalam hidupnya dengan memperbanyak zikir, memb
BATAMTERKINI.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 6,2, yang mengguncang wilayah pantai barat Sumatera, Bengkulu Utara dan Bengkulu tidak berpotensi tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu malam.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 22.07.07 WIB pada koordinat 5,05 derajat Lintang Selatan dan 102,68 derajat Bujur Timur di laut pada jarak 56 kilometer (km) arah timur laut Enggano, Bengkulu, dengan kedalaman 73 km.
Menurut Daryono, gempa itu berkekuatan menengah dan terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang melanda Lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik,” katanya.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu malam.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 22.07.07 WIB pada koordinat 5,05 derajat Lintang Selatan dan 102,68 derajat Bujur Timur di laut pada jarak 56 kilometer (km) arah timur laut Enggano, Bengkulu, dengan kedalaman 73 km.
Menurut Daryono, gempa itu berkekuatan menengah dan terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang melanda Lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik,” katanya.
Guncangan gempa tersebut terasa di daerah Bengkulu Selatan, Liwa, Kaur dan Manna dengan skala intensitas IV MMI (getaran dirasakan di dalam rumah oleh orang banyak, di luar oleh beberapa orang).
Di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Enggano, Pagar Alam dan Pesisir Barat gempa itu berintensitas III MMI (getaran dirasakan di dalam rumah, seperti ada truk berlalu).
Di Sekincau, Linggau, Kota Agung, Lahat, Kepahiang, Musi Rawas, Oku Selatan dan Bukit Kemuning dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang).
Daryono mengatakan BMKG mencatat hingga pukul 22.36 WIB belum ada indikasi adanya gempa susulan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak terpengaruh isu-isu yang tidak berdasar, dan menghindari bangunan yang retak atau rusak oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” kata Daryono.
Di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Enggano, Pagar Alam dan Pesisir Barat gempa itu berintensitas III MMI (getaran dirasakan di dalam rumah, seperti ada truk berlalu).
Di Sekincau, Linggau, Kota Agung, Lahat, Kepahiang, Musi Rawas, Oku Selatan dan Bukit Kemuning dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang).
Daryono mengatakan BMKG mencatat hingga pukul 22.36 WIB belum ada indikasi adanya gempa susulan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak terpengaruh isu-isu yang tidak berdasar, dan menghindari bangunan yang retak atau rusak oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” kata Daryono.
Sumber: Antara
Komentar
Posting Komentar