BATAMTERKINI.COM - Musim hujan telah tiba di beberapa wilayah Indonesia. Namun, apakah Batam sudah masuk musim hujan? Berikut informasi terkini tentang cuaca di Batam. Batam, sebagai bagian dari Kepulauan Riau, memiliki pola cuaca yang unik karena terletak di garis khatulistiwa. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kepulauan Riau (Kepri) termasuk daerah non-zona musim, yang berarti tidak memiliki musim kemarau yang jelas dan cenderung mengalami hujan sepanjang tahun. Prakiraan cuaca untuk Batam hari ini (13/5), menunjukkan bahwa beberapa wilayah di Batam Kota mengalami hujan ringan dengan intensitas 27-32 °C dan kelembaban 54-84%. Berikut beberapa wilayah yang diprakirakan mengalami hujan ringan: Baloi Permai: Hujan ringan 27-32 °C, kelembaban 54-83% Taman Baloi: Hujan ringan 28-32 °C, kelembaban 58-81% Teluk Tering: Hujan ringan 28-32 °C, kelembaban 56-81% Belian: Hujan ringan 28-32 °C, kelembaban 55-80% Sukajadi: Huja...
BATAMTERKINI.COM - Bakal calon presiden (capres) usungan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kerja sama yang dijalin antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Amanat Nasional (PAN) mencapai hingga ke tingkat daerah dan membahas pemilihan kepala daerah.
"Tidak hanya sekadar bicara pilpres, tidak hanya kami bicara sifatnya pragmatis; tapi juga kami bisa menyiapkan sampai ke titik ke tingkat daerah, luar biasa," kata Ganjar saat menyampaikan sambutan di Stadion Utama Bima, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu.
Ganjar juga mengatakan bahwa sebagai pejabat publik ada satu mimpi yang harus diwujudkan bersama, yakni bagaimana cara untuk menyejahterakan rakyat.
"Satu isu yang mesti kita (pejabat publik) bereskan di tingkat publik dan itu ujung akhir dari amanat politik adalah menyejahterakan rakyat," kata Ganjar.
"Tidak hanya sekadar bicara pilpres, tidak hanya kami bicara sifatnya pragmatis; tapi juga kami bisa menyiapkan sampai ke titik ke tingkat daerah, luar biasa," kata Ganjar saat menyampaikan sambutan di Stadion Utama Bima, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu.
Ganjar juga mengatakan bahwa sebagai pejabat publik ada satu mimpi yang harus diwujudkan bersama, yakni bagaimana cara untuk menyejahterakan rakyat.
"Satu isu yang mesti kita (pejabat publik) bereskan di tingkat publik dan itu ujung akhir dari amanat politik adalah menyejahterakan rakyat," kata Ganjar.
Terkait potensi besar di Jawa Barat, Ganjar mengajak seluruh kader PDI Perjuangan untuk meraih kemenangan pada Pemilu 2024 guna mewujudkan mimpi menyejahterakan rakyat.
Potensi besar itu disebutkan Ketua DPP PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono, yang mengatakan bahwa wilayah Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Sumedang, hingga Subang merupakan wilayah Rebana dengan kekayaan sumber daya.
"Ada beberapa yang mesti kita bicarakan, Kang Ono menyampaikan cukup lengkap, apa yang mesti dibangun di wilayah Jabar dan Pantura; tapi khusus kita sudah di sini (Cirebon), beberapa yang mesti kita bereskan bersama dan itu pentingnya kenapa kita harus menang. Kalau kita menang, mimpi itu akan terwujud," ujarnya.
Potensi besar itu disebutkan Ketua DPP PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono, yang mengatakan bahwa wilayah Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Sumedang, hingga Subang merupakan wilayah Rebana dengan kekayaan sumber daya.
"Ada beberapa yang mesti kita bicarakan, Kang Ono menyampaikan cukup lengkap, apa yang mesti dibangun di wilayah Jabar dan Pantura; tapi khusus kita sudah di sini (Cirebon), beberapa yang mesti kita bereskan bersama dan itu pentingnya kenapa kita harus menang. Kalau kita menang, mimpi itu akan terwujud," ujarnya.
Untuk diketahui, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (din/btc)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (din/btc)
Komentar
Posting Komentar