BATAMTERKINI.COM , BATAM - Tim gabungan dari Basarnas dan Kepolisian masih terus melanjutkan pencarian terhadap anak laki-laki berumur dua tahun, yang hilang terseret arus di parit saat hujan deras melanda Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada hari Kamis (21/9). "Hari ini kami masih melanjutkan pencarian di sekitar lokasi," ujar Kapolsek Sekupang AKP Muhammad Rizqy Saputra di Batam, Kepri, Jumat (22/9). Dia menjelaskan sulitnya proses pencarian korban ini karena di sekitar lokasi hanyutnya bocah tersebut banyak ditutupi tumbuhan. "Aliran parit itu ditutupi pohon bakau dan semak-semak, sehingga mempersulit proses pencarian korban," katanya. Dia menyebutkan sebanyak 22 orang tim gabungan yang turun dalam pencarian tersebut dan dibantu juga oleh warga sekitar. Sebelumnya tim gabungan melakukan pencarian terhadap korban pada Kamis (21/9) hingga pukul 23.00 WIB. Kapolsek menjelaskan korban bernama Muhammad Al Rizky pada awalnya dititipkan kakak
BATAMTERKINI.COM - Ratusan rumah di Kawasan Kota Lama Tanjungpinang, Kepulauan Riau, yang berdekatan dengan laut terendam banjir rob saat air permukaan laut naik tinggi.
Seuti, salah seorang warga, di kawasan Kota Lama, Rabu, mengatakan, air laut mulai memasuki rumah warga sekitar pukul 03.00 WIB sampai tadi sore.
"Kondisi seperti ini sudah lama sekali tidak terjadi," ujarnya.
Kota Lama merupakan kawasan pesisir di Pelantar 1, Pelantar II, Pelantar III, Jalan Pasar Ikan, Jalan Gambir, Jalan Pos, Jalan Tambak, dan Pelantar Datuk. Kawasan ini merupakan salah satu pusat perekonomian masyarakat, selain dijadikan sebagai tempat tinggal.
"Kondisi seperti ini sudah lama sekali tidak terjadi," ujarnya.
Kota Lama merupakan kawasan pesisir di Pelantar 1, Pelantar II, Pelantar III, Jalan Pasar Ikan, Jalan Gambir, Jalan Pos, Jalan Tambak, dan Pelantar Datuk. Kawasan ini merupakan salah satu pusat perekonomian masyarakat, selain dijadikan sebagai tempat tinggal.
Leni, salah seorang warga mengatakan air laut masuk ke rumah pelantar miliknya. Air itu masuk dari sela-sela lantai rumah.
"Air naik sampai ke tangga menuju tangga menuju lantai dua," katanya.
Selain di Kota Lama, air laut juga menggenangi Akau Potong Lembu, salah satu pusat kuliner. Di kawasan itu, terdapat ratusan ruko dan rumah.
Air setinggi lutut orang dewasa menggenangi Akau Potong Lembu, dan masuk dalam puluhan rumah.
"Sekarang air laut sudah mulai surut," kata Tiauti, warga sekitar Akau Potong Lembu.
Selain di Kota Lama, air laut juga menggenangi Akau Potong Lembu, salah satu pusat kuliner. Di kawasan itu, terdapat ratusan ruko dan rumah.
Air setinggi lutut orang dewasa menggenangi Akau Potong Lembu, dan masuk dalam puluhan rumah.
"Sekarang air laut sudah mulai surut," kata Tiauti, warga sekitar Akau Potong Lembu.
Banjir rob juga terjadi di kawasan pesisir lainnya di Tanjungpinang, seperti Suka Berenang, Jalan Pramuka, dan kawasan pesisir dekat Perairan Pulau Dompak.
Air setinggi lutur orang dewasa menggenangi jalan di kawasan Suka Berenang.
"Kami dari tadi siang membuang air laut yang masuk ke dalam rumah," tutur Budi, warga Suka Berenang.
Air setinggi lutur orang dewasa menggenangi jalan di kawasan Suka Berenang.
"Kami dari tadi siang membuang air laut yang masuk ke dalam rumah," tutur Budi, warga Suka Berenang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kepri Muhammad Hasbi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai banjir rob, yang potensial terjadi saat air permukaan laut pasang.
"Sore ini mulai surut, tetapi kemungkinan besok subuh kembali naik," ucapnya.
Ia minta masyarakat memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang aman. "Matikan arus listrik jika diperlukan," katanya. (Antara/dc/BTC)
"Sore ini mulai surut, tetapi kemungkinan besok subuh kembali naik," ucapnya.
Ia minta masyarakat memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang aman. "Matikan arus listrik jika diperlukan," katanya. (Antara/dc/BTC)
Komentar
Posting Komentar